Foto/Seskab  

nusakini.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi sejumlah menteri Kabinet kerja menerima kunjungan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim beserta delegasinya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/7/2017) siang.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama dan kemitraan yang selama ini terjalin antara Bank Dunia dengan Indonesia. Ia juga mengapresiasi Bank Dunia yang membuka kantor perwakilan di Indonesia, yang menurutnya merupakan kantor perwakilan Bank Dunia terbesar selain kantor pusat Bank Dunia di Washington DC, Amerika Serikat (AS).

“Saya juga senang Anda juga dapat mengunjungi dan mengagumi operasi Anda yang sangat besar dan sangat sibuk di Indonesia,” ujar Jokowi dalam sambutannya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/7/2017).

Menurut Presiden, Bank Dunia telah membantu memperbaiki struktur dan kualitas atau pengeluaran fiskal Indonesia. Selain itu, Bank Dunia juga terus berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam menurunkan angka kemiskinan serta memperbaiki kualitas kesehatan dan pendidikan di Indonesia.‎

“Bank Dunia melakukan pekerjaan penting dengan kita dalam pemberantasan kemiskinan, investasi modal manusia seperti memperbaiki kesehatan dan pendidikan, dan menangani dampak perubahan iklim. Kami senang bahwa tahun lalu Bank Dunia meningkatkan peringkat kami dalam Ease of Doing Business ( EODB) dari peringkat 106 sampai 91,” ungkap Presiden Jokowi.

Saat bertemu Presiden Jokowi itu, Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim didampingi oleh Country Director indonesia and Timor Leste Rodrigo Chaves, Vice President for East Asia and the Pacific Victoria Kwakwa, Regional Director IFC Vivek Pathak, Country manager IFC Azam Khan, Operations Manager Indonesia Rolande Pryce, dan Special Assistant/Advisor President World Bank Group Aurelie Chardon.

Sementara Presiden Jokowi didampingi oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. (p/ma)